SariAgri -  Berwisata libur lebaran Idul Fitri menjadi tradisi masyarakat umat muslim di Indonesia setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tidak heran jika sejumlah tempat wisata ramai dikunjungi untuk melepas penat sembari m

SariAgri -  Berwisata libur lebaran Idul Fitri menjadi tradisi masyarakat umat muslim di Indonesia setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tidak heran jika sejumlah tempat wisata ramai dikunjungi untuk melepas penat sembari m

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sebuah desa Wisata yang berlokasi di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur menyiapkan sebuah wahana wisata yang berbeda dengan destinasi lain. Dimana wilayah yang berada di kaki Gunung Rinjani ini menyajikan pusat agrowisata dengan pemandangan pegunungannya yang indah.
Salah diantaranya yakni agrowisata stroberi yang terletak di dua lokasi yakni di Desa Sembalun Mumboeng dan Desa Sembalun Lawang.
Selain mampu memanjakan pengunjung dengan pemandangan pegunungannya yang eksotis, destinasi ini juga menyajikan sensasi memetik lansung buah stroberi dari lahannya dengan harga yang cukup terjangkau.
Salah seorang wisatawan yakni Muammar Rabbani mengaku terpesona menikmati Kekayaan alam, tradisi, dan kearifan lokal yang ada di Desa Sembalun. Selain itu ia juga cukup tertarik ketika mengunjungi sejumlah kebun stroberi yang ada di lereng Gunung Rinjani tersebut.
"Disini lokasinya bagus banget, jadi selain bisa memetik stroberi kita juga bisa memakannya lansung," kata Muammar.
Pria asal kota Mataram ini mengaku pertama kali memanen strawberi di ladangnya lansung, sebelumnya ia hanya membeli di pasar buah maupun pasar tradisional di wilayahnya.
"Kebetukan ini liburan pertama kali ke Sembalun, dan saya juga jujur ini baru pertama kali menikmati stroberi dari kebunnya langsung," katanya tersenyum.
Desa Sembalun dianggapnya cukup bagus untuk dikunjungi ditengah libur panjang ini, pasalnya, lokasinya yang berada di areal pegunungan membuat pikiran menjadi tenang dan tentunya nyaman jika dibandingkan dengan destinasi lain seperti pantai dan kolam renang.
"Pokoknya sangat rekomended lah bagi para penyuka wisata alam, apalagi kebun stroberi ini, sangat menarik untuk dikunjungi," ungkapnya.
Sementara itu Suhaimi, salah seorang pemilik Kebun Stroberi di Sembalun mengatakan telah lama membuka destinasi agrowisata. Selain untuk menarik wisatawan, lokasi ini juga dibuat untuk meningkatkan penjualan strawberry di kalangan petani.
"Kebetulan ini juga cara kami untuk meningkatkan daya beli stroberi, sebab jika kita jual ke pasar nanti keuntungannya sedikit. Kebetulan juga disini kan kampung wisata yang setiap pekan menjadi tujuan para tamu," jelasnya.
Untuk tarif masuk, pihaknya mematok harga dari Rp 15 Ribu hingga Rp 50 Ribu. Tergantung kebutuhan dan keinginan para wisatawan. Sedangkan untuk stroberi sendiri dijual para petani seharga Rp 40 Ribu per kilogramnya.
"Tarifnya sendiri tergantung kebutuhan wisatawan, jika mereka hanya selfi atau sekedar memetik kita tarif 15 Ribu, kalau mau cari informasi terkini soal stroberi kita tarif 50 Ribu," katanya.
Selama libur lebaran tahun ini, kunjungan wisatawan ke Desa Sembalun diakui warga menurun dari sebelumnya.  Perikanan Hal itu diakibatkan oleh aturan pemerintah yang melarang masyarakat mengunjungi daerah wisata untuk meminimalisir penularan covid-19.
"Tahun ini menurun kunjungan wisatawannya, beda dengan sebelum pandemi lalu, wisatawan mancanegara juga bisa kita temukan disini. Namun sekarang tidak ada," ucapnya.
Menurunnya jumlah pengunjung tentu menjadi keluhan baru para pengelola wisata, pasalnya pendapatan mereka menjadi menurun dan bahkan merugi karena biaya perawatan dan pengelolaan destinasi wisata diakui cukup tinggi.
"Kita jelas merasa rugi sekarang ini, karena jika kita lihat dari sisi biaya perawatan saja ini cukup besar," ujarnya.
Meski Masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat menyambut tamu yang datang, namu mereka tetap berharap, kondisi pandemi bisa cepat berlalu sehingga para wisatawan yang berkunjung bisa kembali ramai seperti sebelumnya.
"Kami berharap agar pandemi ini cepar berlalu lah, karena itu wisatawan jadi berkurang kesini," tutupnya.